Senin, Februari 23, 2009

Muqaddimâh

بسم الله الر حمن الر حيم

Assalâmu'alaykum wa Rahmatullâhi wa Barakâtuh

Alhamdulillâhi rabbil 'alamîn, segala puji bagi Allâh Subhânahu wa Ta'ala yang telah memberikan pengetahuan tentang ilmu Kedokteran Islam dan sekaligus blog ini sebagai pengantar yanga akan membawa antum untuk mengenal kajian Ilmu Kedokteran Islâm yang belum pernah antum kenal sebelumnya.

Dalam blog ini, saya akan membawa antum kepada sebuah fenomena yang luar biasa dan akan memberikan keyakinkan kepada kita untuk senantiasa mengagungkan asma-Nya sepanjang masa. Sebenarnya, kajian ilmu kedokteran Islâm ini telah lama ada sejak 14 abad yang lalu, yaitu seorang ahli kedokteran Islâm yang menyimpan jejak selama berabad-abad lamanya dan bisa menggentarkan seluruh dunia hingga saat ini. Beliau adalah Rasulullâh Muhammad Shalallâhu 'alayhi wa sallâm, yang menjadi contoh tauldan bagi ummat manusia di seluruh dunia. Kehidupan kita akan menjadi mulia apabila senantia menyandarkan diri kita untuk berada dalam naungan ridha Allâh SWT, yang bersumber kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Risalah yang dibawa oleh Rasulullâh SAW, yakni Al-Qur'an Al-Karîm, sebuah mukjizat terbesar yang akan membawa kepada keselamatan ummat manusia dari kehidupan dunia yang sementara ini. Salah satu risalah yang dibawa oleh Rasulullâh SAW adalah Ath-Thibb An-Nabawiy (Pengobatan Versi Nabi). Inilah salah satu bidang ilmu kedokteran yang dibawa oleh Islâm itu sendiri, dan Islâm pun mengajarkan kepada ummatnya untuk melaksanakan aturan dan kehidupan secara kâffah (meyeluruh).

Allâh SWT telah menciptakan al-kauni (alam semesta), al-insân (manusia) dan al-hayât (kehidupan) ini dengan meletakkan didalamnya berbagai macam rahasia. Al-insân atau manusia memiliki rabitha (ikatan) terhadap alam semesta dan kehidupan, menyeru manusa agar senantiasa memelihara dan memanfaatkannya untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dirinya serta menjauhkannya dari segala sesuatu yang dapat menghacurkan dan membinasakannya. Itu semua tiada lain yaitu dengan meminta nusrâh (pertolongan Allâh) yang diturunkan Allâh SWT kepada rasul dan nabi-Nya.

Al-Qur'an sebagai kalamullâh (wahyu Allâh), yang diturunkan kepada Rasulullâh untuk dijadikan sebagai pedoman hidup agar selamat fî dhunya wal âkhirah (di dunia dan akhirat), serta memiliki banyak mukjizat didalamnya. Oleh karena itu, sekalipun Al-Qur'an dipandang sebagai kitab yang mengajarkan aqidah dan hukum, melainkan didalamnya juga memuat banyak ayat-ayat yang berkaitan dengan pengobatan, baik itu pengobatan preventif (at-thibb al-wiqô'i), pengobatan kuratif (at-thibb al-'ilâjî) maupun pengobatan ruhani (at-thibb ar-rûhî).

Sedikit saya gambaran tentang macam-macam pengobatan tersebut. Pengobatan preventif atau at-thibb al-wiqô'i adalah segala perkara yang diharamkan Allâh dalam Al-Qur'an, yakni larangan-larangan itu semata-mata untuk menjaga manusia dari berbagai bahaya dan penyakit. Pengobatan kuratif atau at-thibb al-'ilâjî adalah metode yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam pengobatan, serta telah diwasiatkan kepada para sahabatnya agar senantias menggunakan metode pengobatan yang dicontohkan Rasulullâh SAW. Sedangkan, pengobatan ruhani atau at-thibb ar-rûrî yaitu mengobati berbagai penyakit kejiwaan dengan ruqyah (membacakan ayat-ayat Al-Qur'an) untuk mengusir dari gangguan jinn dan syaithân.

Dalam Al-Qur'an pun tidak hanyak mengobati dari ketiga jenis pengobatan tersebut, tetapi terdapat beragam obat untuk menyembuhkan penyakit, seperti menyembuhkan penyakit jiwa dari beragam rasa sedih dan cemas, mengobati penyakit hati dari berbagai rasa dendam dan mengobati penyakit dalam tubuh. Insyâ Allâh blog ini sangat bermanfaat, khususnya bagi para ahli pengobatan (dokter/tabib), orang sehat maupun yang sakit.

Oleh Karena itu, blog ini menjadikan sebuah wasilah (jalan) dalam ikhtiyar kita untuk mencari dan menemukan berbagai permasalahan seputar pengobatan dan menjaga diri agar terhindar dari berbagai penyakit sebagaimana yang telah digambarkan, sehingga dapat memelihara kesehatan tubuh agar mampu melaksanakan berbagai bentuk aktivitas dan ibadah. Dan saat ini kedokteran barat belum menemukan solusinya. Namun, semua itu atas izin dan kehendak Allâh SWT.

Wallâhu a'lam bi sh-shawâb.

1 komentar:

الأخ فيبرى الحسن البصر mengatakan...

Berbagi ilmu dengan yang lain, akan terasa bermanfaat. Jika orang menerima ikhlas dengan lapang dada.

Posting Komentar

Berbagi ilmu dengan yang lain akan lebih bermanfaat.