Tampilkan postingan dengan label Ensiklopedia Islâm. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ensiklopedia Islâm. Tampilkan semua postingan

Kamis, Februari 26, 2009

Khasiat Buah Kurma

Ikhwâfillâh…

Allâh Subhânahu wa Ta’âla telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain. Allâh menyebutkannya dalam Al-Qur’an di 20 ayat yang berbeda dengan memakai lafaz pohon kurma; an-Nakhl, an-Nakhîl dan an-Nakhlah. Kurma mendapat tempat istimewa dalam Al-Qur’an dan sebenar-benar perkataan adalah Kalamullâh (Al-Qur’an Al-Karîm). Allâh telah menetapkan bahwasanya pohon kurma ada di bumi, kemudian Allâh mengutamakannya dengan menyebutkan ciri-ciri pohon dan buah ini.

Allâh SWT berfirman:
“Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang memiliki kelopak mayang.” (Q.S. Ar-Rahmân: 11)

Al-Hafidz Ibn Katsir dalam kitabnya mengatakan bahwa, ”Allâh menyebutkan buah kurma ini secara khusus karena kemuliaan dan manfaat yang dikandungnya, baik ketika masih basah maupun ketika telah kering.”

“Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun.” (Q.S. Qâf: 10)

“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanam-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman di atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (Q.S. Ar-Râ’du: 4)

Buah kurma mengandung banyak manfaat, di antaranya kurma sangat dianjurkan bagi perempuan yang hamil dan yang akan segera melahirkan. Bahkan Allah memerintahkan Maryam binti ‘Imran untuk memakan buah kurma ini ketika ia sedang nifas.

Ikhwâfillâh…

Dokter Muhammad an-Nasimi dalam kitabnya, ath-Thibb an-Nabawy wal ‘Ilmil Hadis (Pengobatan Ala Nabi dan Ilmu Modern) mengatakan, “Hikmah dari ayat ini secara kedokteran adalah, perempuan hamil yang akan melahirkan itu sangat membutuhkan makanan dan minuman yang kaya akan unsur gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahîm ketika akan mengeluarkan jabang bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama. Kandungan gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa sistolennya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma basah). Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat oleh tubuh.”

Adapun jenis-jenis kurma yang Rasulullâh Shallallâhu ‘layhi wa Sallâm anjurkan, diantaranya :
(1). Tamr (kurma kering) berfungsi untuk menguatkan sel-sel usus dan dapat membantu melancarkan saluran kencing karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus dan menguatkan rahim terutama ketika melahirkan.

(2). Ruthab (kurma basah) mencegah terjadi pendarahan bagi perempuan-perempuan ketika melahirkan dan mempercepat proses pengembalian posisi rahim seperti sedia kala sebelum waktu kehamilan yang berikutnya. Hal ini karena dalam kurma segar terkandung hormon yang menyerupai hormon oxytocine yang dapat membantu proses kalahiran. Hormon oxytocine adalah hormon yang salah satu fungsinya membantu ketika wanita atau pun hewan betina melahirkan dan menyusui.

Allah Subhânahu wa Ta’ala berfirman. “Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu.” (QS Maryam : 25-26)

Keajaiban buah kurma telah dinukilkan dari Anas Radhiyallâhu ‘Anha, beliau berkata, "Rasulullâh Shallallâhu ’layhi wa Sallâm. berbuka puasa sebelum shalat dengan memakan kurma segar, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, dan kalau tidak ada beliau meminum beberapa teguk air." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi).

Memudahkan persalinan dan membantu keselamatan sang ibu dan bayinya. Penelitian terbaru menyatakan bahwa buah ruthab (kurma basah) mempunyai pengaruh mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa systolenya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Maryam binti Imran untuk memakan buah kurma ketika akan melahirkan, dikarenakan buah kurma mengenyangkan juga membuat gerakan kontraksi rahim bertambah teratur, sehingga Maryam dengan mudah melahirkan anaknya.

Hal ini karena kurma mengandung semua unsur makanan pokok yang dibutuhkan tubuh, yaitu gula, protein, lemak, mineral, dan vitamin.

Nabi Shallallâhu ’layhi wa Sallâm dalam beberapa hadits, menganjuran kita untuk mengkonsumsi tujuh buah kurma. Dan ternyata, tujuh buah kurma ini bila ditimbang ada sekitar 100 gram yang mengandung:

1. Gula = 75,00 gram
2. Serat selulosa = 4,00 gram
3. Air = 22,50 gram
4. Protein = 2,50 gram
5. Lemak = 2,50 gram,
6. Vitamin-vitamin:
Vitamin A = 60 IU
Vitamin B-1 = 0, 08 miligram,
Vitamin B-2 = 0, 05 miligram,
7. Mineral.
Kurma itu penuh asam mineral yang merupakan unsur terpenting sebagai makanan bagi tubuh, berupa:
Potasium = 79 miligram
Tembaga = 21 miligram
Belerang = 65 miligram
Besi = 5 miligram
Magnesium = 65 miligram
Mangan = 2 miligram
Kalsium = 65 miligram
Fosfor = 72 gram

Pada pertengahan kedua abad ke-20, para ahli mengungkapkan adanya asam amino yang lain pada kurma. Dan yang terpenting dalam asam ini adalah glutathione sebagai antioksidan. Ternyata, bagi 100 gram (7 kurma) dapat memberikan lebih dari 350 energi. Jadi, nilai gizi kurma hampir sempurna. Kurma adalah rejeki yang beruntun, datang terus-menerus, tidak terputus sebagai rejeki dari Allah SWT untuk manusia.

Bagaimana Tinjauan Buah Kurma Menurut Ilmu Kedokteran ?

Ikhwâfillâh…

1. Dalam kurma, ditemukan beberapa bahan kimia yang memengaruhi horman oksitosik, yaitu hormon yang bercampur di dalam peranakan wanita, sehingga dapat membantu percepatan kelahiran, serta dapat mengurangi resiko pendarahan setelah melahirkan. Hormon lain dalam kurma adalah hormon untuk menghambat aktivitas hormon kelenjar gondok (glandula thyreoidea). Bahan yang lain, yaitu hormon pembangkit kelenjar susu, sehingga dapat memperlancar ASI (Air Susu Ibu).

2. Serat selulosa berguna untuk membangkitkan kerja usus, sebagai obat mujarab untuk penyembuhan yang disebabkan kurang makan. Serat ini tidak dapat dicerna oleh alat pencernaan kita, sehingga dapat menjaga tubuh supaya terhindar dari kekurangan makanan dalam perut.

3. Vitamin A diperlukan untuk pemeliharaan epitel selaput lendir, ketajaman penglihatan mata, dan pencegahan terjadinya infeksi. Oleh karena ini lah orang-orang gurun selalu mengkonsumsi kurma untuk memperkuat pendengaran dan memfokuskan penglihatan.
Manfaat lainnya dari vitamin A banyak sekali. Aktivitas kehidupan di dalam tubuh kebanyakan bertumpu pada vitamin-vitamin tersebut. Vitamin bukan lah bahan penguat tubuh, tapi vitamin diperlukan untuk menyempurnakan aktivitas kelenjar getah bening dalam tubuh dengan cara yang lebih baik.

4. Fosfor bersama kalsium diperlukan untuk membentuk tulang dan kesehatan gigi. Fosfor berguna untuk membangun aktivitas kelenjar dan mengembalikan fungsi kelenjar tubuh. Fosfor juga berperan penting sebagai nutrisi otak, sehingga bila dikonsumsi teratur, dalam jangka panjang berefek mencerdaskan otak.

5. Magnesium penting sekali bagi aktivitas kehidupan di dalam tubuh, serta untuk menjaga diri dari penyakit.

6. Besi sangat penting untuk aktivitas pembentukan hemoglobin dan zat darah merah dalam sumsum tulang. Oleh karena itu, ia diperlukan untuk melindungi manusia dari kekurangan darah.

7. Seng, diperlukan untuk mengobati penyakit sensitivitas tubuh.

8. Kurma kering mengandung aspirin (acetylsalicylic acid) alami yang dapat mengurangi rasa sakit (analgesic).

9. Kalium (potassium) signifikan untuk mengatasi kelelahan, membuat organ jantung bekerja lebih optimal, mengaktifkan kontraksi otot, dan berperan dalam pengaturan tekanan darah.

Wallâhu a’lam bi Sh-Shawwâb.
Baca Sampe Akhir Yach ►►►

Madu dalam Dunia Kesehatan

Dalam buku yang berjudul Yusuf as. karya Amru Khalid, beliau menjelaskan bahwa Al-Qur'an merupakan Asy-Syifâ' atau penawar/obat bagi hati. (QS Al-Isrâ' (17) : 82). Sedangkan madu merupakan Asy-Syifâ' atau penawar/obat bagi tubuh. (QS An-Nahl (16):69). Dari Abu Sa'id Al-Khudri Radhiyallâhu 'Anhum. bahwa pada suatu ketika datanglah seorang laki-laki menghadap Rasulullâh Shallallâhu 'Alayhi wa Sallâm dan berkata : "Saudaraku mengeluhkan sakit pada perutnya."

Rasulullâh Shallallâhu 'Alayhi wa Sallâm bersabda, "Minumkanlah padanya madu." Orang itu lalu pergi dan kembali lagi, ia berkata, "Aku telah meminumkannya madu, namun tidak ada perubahan apa-apa." Di dalam redaksi yang lain, orang itu berkata, "Madu itu hanya membuat perutnya lega 2 atau 3 kali." Dan setiap kali menerima pengaduan laki-laki itu, Rasulullah Saw selalu berkata (kepada lelaki itu), Minumkanlah padanya madu." Sampai akhirnya pada kali ketiga atau keempat Rasulullah Saw bersabda, "Allah pasti benar, yang berdusta adalah perut saudaramu. Pergilah dan minumkanlah padanya madu." Kemudian laki-laki itu pergi dan meminumkan madu kepada saudaranya dan sembuhlah saudaranya itu." (HR Bukhari dan Muslim).

Rasulullah Saw bersabda, "Kesembuhan terdapat dalam 3 hal; 1. minum madu, 2. berbekam, 3. menggosok bagian tubuh yang sakit dengan besi yang dipanaskan dengan api, tetapi aku melarang umatku untuk melakukan penyembuhan dengan penggosokan menggunakan besi panas." (HR Bukhari)

Di dalam kitab Sunannya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah terdapat sebuah hadits marfu' dari Abu Hurairah Radhiyallâhu 'Anha bahwa Rasulullâh Shallallâhu 'Alayhi wa Sallâm bersabda :

"Barangsiapa yang minum madu 3 tegukan dalam setiap bulannya, dia tidak akan terkena bala' yang besar." (HR Ibnu Majah)

Hadits ini menunjukkan bahwa jika madu dikonsumsi dengan cara seperti yang disebutkan oleh Rasulullah (3 kali dalam setiap bulan), maka kebiasaan ini akan dapat membuat tubuh orang yang melakukannya mampu mencegah timbulnya penyakit melalui sesuatu yang kita kenal dengan nama "antibodi".

Banyak penelitian laboratorium yang menunjukkan bahwa madu memiliki khasiat dapat membunuh beberapa jenis bakteri, baik bakteri "gram negatif" maupun bakteri "gram positif".

Beberapa ilmuwan yang mengumumkan hasil penelitian mereka pada tahun 1985 telah melakukan serangkaian percobaan laboratorium yang membandingkan pengaruh madu terhadap zat antibiotik yang telah dikenal luas, semisal Spiramisin dan obat anti jamur Nistatin. Dari penelitian itu diketahui bahwa madu lebih efektif dalam membunuh bakteri yang digunakan dalam uji coba adalah bakteri-bakteri yang terkenal sebagai penyebab penyakit radang usus, paru-paru dan ginjal yang sebagian darinya mampu melawan antibiotik yang kita gunakan pada saat itu. Seperti membunuh bakteri E Coli, Proteus dan Kelebsiella.

Selain itu mampu membunuh bakteri Salmonella dan Shingella yang menjadi biang keladi terjadinya penyakit diere akut.

Beberapa ilmuwan Mesir telah mempelajari mengenai mekanisme madu dalam melawan bakteri (dipublikasikan di jurnal "Dunia bakteri" pada tahun 1984). Mereka menemukan beberapa mekanisme yang mungkin dilalui madu dalam menjalankan tugasnya dalam membunuh bakteri, sebagai berikut;

a. Efektivitas madu dalam melawan bakteri sebenarnya terkandung dalam kandungannya yang memiliki tekanan osmotik tinggi, asalkan madu tersebut tidak memiliki kandungan air lebih dari 20%

b. Faktor kedua yang dimiliki madu dan berperan penting dalam fungsinya untuk membunuh bakteri adalah karena madu memiliki tingkat keasaman (PH) sebesar 3,5

c. Faktor ketiga adalah adanya kandungan zat yang dinamakan "Inhibine" yang menurut penelitian adalah termasuk hidrogen peroksida. (Dikutip dari buku "Terapi Madu –Resep Praktis untuk 84 penyakit, plus untuk stamina mental" karya Prof. dr. Sa'id Hamad)(arnab)
Baca Sampe Akhir Yach ►►►

Dibalik Sarang Laba-Laba

Kata Ankabut dalam ayat Al Qur'an terdapat dalam satu ayat, yakni pada surah Al Ankabut :41. meskipun demikian, Allah menjadikan jenis binatang ini sebagai nama sebuah surah dalam Al quran, yakni Al Ankabut. Sebagai mana disebutkan di dalam al quran tersebut yang artinya sebagai berikut :

“ Perumpamaan mereka yang mengambil pelindung selain Allah, seperti laba-laba yang membuat rumah tapi sungguh, rumah yang paling rapuh ialah rumah laba-laba kalau mereka tahu.” (QS AL-ANKABUT : 41)

Ankabut artinya laba-laba, sejenis serangga berkaki delapan yang bisa menjalin jaring dari benang sejenis sutera yang dihasilkan dari perutnya yang berfungsi sebagai rumah dan perangkap mangsa. Ia memiliki keistimewaan, baik dari segi jenis, kehidupan, makan, tempat tinggal maupun rumah buatannya.

Dalam ayat ini Allah memberikan tamtsil untuk mendorong manusia agar memperhatikan dan memahami kehidupan serta cara kerja salah satu binatang ciptaan Allah, yakni laba-laba. Manusia mengqmbil pemimpin dan pelindung selain Allah, seperti sarang laba-laba yang mudah rusak. Sedangkan rumah tempat tinggal dan bangunan yang paling lemah adalah sarang laba-laba.

Abi Hurairah meriwayatkan dari Anas, bahwa Nabi Muhammad Shallallâhu 'Alayhi wa Sallâm bersabda yang artinya sebagai berikut :

“Binatang yang paling rakus adalah lalat, sedangkan binatang yang paling hemat adalah laba-laba.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Petunjuk Al-Qur'an dan hadits Rasulullâh tersebut menegaskan bahwa ada manusia yang memuja dan menyembah serta meminta pertolongan kepada selain Allâh Yang Maha Kuasa. Bangunan tempat tinggal yang lemah adalah bangunan rumah laba-laba.

Laba-laba adalah salah satu binatang yang sangat hemat, teliti, kreatif, dan sensitif. Dalam satu riwayat, ketika Nabi dikejar oleh kaum Qurasy, Nabi Muhammad bersama Abu Bakar memasuki gua sur. Atas kehendak Allah di bawah pintu gua sepasang burung merpati membuat sarang dan bertelur di dalamnya. Demikian juga laba-laba, dia membuat jaring di pintu masuk gua sebagai tempat tinggalnya. Kaum Quraisy yang baru datang, berfikir tidak mungkin Nabi Muhammad masuk ke dalamnya. Jika masuk maka telur burung akan pecah terinjak dan induknya akan terbang dan jaring laba-laba pasti terkoyak. Maka selamatlah Nabi Muhammad beserta Abu Bakar atas kehendak Allah melalui perantaraan burung merpati dan laba-laba

Setiap orang telah menjumpai makhluk mungil yang disebut laba-laba berkali-kali dalam hidupnya, baik di rumah, di pedesaan, atau di kebun. Tapi, makhluk kecil ini hanya menarik perhatian serius segelintir orang saja, padahal ia adalah salah satu wujud kesempurnaan ciptaan Allah. Kita perlu mengamati laba-laba ini sedikit lebih dekat untuk melihat kesempurnaan ini.

Benang yang Lebih Kuat dari Baja.

Yang pertama kali terlintas dalam benak seseorang ketika berpikir tentang laba-laba adalah jaringnya. Ia merupakan keajaiban desain yang memiliki rancangan tersendiri, beserta perhitungan teknik yang menyertainya. Jika kita memperbesar laba-laba menjadi seukuran manusia, jaring yang dianyamnya akan memiliki tinggi sekitar seratus lima puluh meter. Ini sama tingginya dengan gedung pencakar langit berlantai lima puluh.

Andaikan laba-laba sedemikian besar sehingga mampu membuat jaring dengan lebar lima puluh meter, maka jaring ini akan mampu menghentikan pesawat jumbo jet. Jika demikian, bagaimana laba-laba mampu membuat jaring dengan sifat ini? Agar dapat melakukan hal ini, ia pertama kali harus menggambar rancangannya, persis seperti seorang arsitek. Sebab, struktur arsitektural dengan ukuran dan kekuatan seperti ini, mustahil dilakukan tanpa sebuah perancangan. Setelah rancangan dipersiapkan, laba-laba perlu menghitung seberapa besar beban-beban yang akan menempati posisi-posisi tertentu pada jaring, persis layaknya insinyur konstruksi. Jika tidak, jaring ini pasti akan runtuh.

Jika seseorang mengamati bagaimana laba-laba membangun jaringnya, akan ia temukan sebuah keajaiban yang nyata. Pertama-tama, laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara, lalu aliran udara ini membawanya ke tempat tertentu di mana ia menempel. Lalu pekerjaan konstruksi dimulai. Perlu satu jam atau lebih untuk menganyam sebuah jaring.

Mulanya, laba-laba menarik benang jenis kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar guna mempersiapkan kerangka jaringnya. Ia lalu menggunakan benang jenis kendor dan lengket untuk membuat lingkaran dari arah luar ke dalam. Dan kini perangkap itu telah siap.

Benang yang digunakan laba-laba sama ajaibnya dengan jaring itu sendiri. Benang laba-laba lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama. Ia memiliki gaya tegang seratus lima puluh ribu kilogram per meter persegi. Jika seutas tali berdiameter tiga puluh sentimeter terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan berat seratus lima puluh mobil.

Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat bahan yang dinamakan Kevlar, yakni bahan pembuatan jaket anti peluru. Peluru berkecepatan seratus lima puluh meter per detik dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya, kecuali barang yang terbuat dari Kevlar. Tetapi, benang laba-laba sepuluh kali lebih kuat daripada kevlar. Benang ini juga lebih tipis dari rambut manusia, lebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat dari baja, dan ia diakui sebagai bahan terkuat di dunia.

Baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi manusia yang diproduksi dengan sarana industri berat, menggunakan besi, dan dalam tungku bertemperatur ribuan derajat. Ia didesain khusus agar berdaya tahan tinggi, dan digunakan pada konstruksi lebar, bangunan tinggi, dan jembatan. Laba-laba menghasilkan material yang lima kali lebih kuat dari baja, padahal ia tak memiliki tungku pembakaran dan teknologi apapun. Ia adalah makhluk mungil yang tak mampu berpikir. Sungguh suatu keajaiban bahwa makhluk kecil ini mampu menghasilkan benang yang lebih kokoh dari baja, dan menggunakannya untuk membuat bangunan dengan cara yang sama seperti para arsitek dan insinyur.
Baca Sampe Akhir Yach ►►►

Apa itu Siwak ?

Apa itu Siwak ? Sebetulnya siwak berasal dari bahasa arab yaitu kata "As-Siwak" artinya menyikat gigi. Banyak hadits yang meriwayatkan tentang siwak dan anjuran untuk menggunakannya. Diantaranya hadits berikut ini Nabi Shallallâhu 'Alaihi wa Sallâm bersabda :

"Siwak adalah pembersih mulut dan sebab ridhanya Rabb." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Hudzaifah ra., dia berkata, "Nabi Shallallâhu 'Alaihi wa Sallâm selalu menggosok giginya dengan siwak setiap bangun dari tidur malam hari." (HR Bukhari

Rasulullâh Shallallâhu ‘Alaihi Wa Sallâm bersiwak dalam waktu puasa dan tidak, pada waktu wudhu', ketika akan sholat atau memasuki rumah. Beliau bersiwak dengan kayu (dahan) Arâk. Bila tidur, siwak itu diletakkan di dekat kepalanya, dan jika bangun tidur beliau mulai bersiwak.

Dalam kitab Ath-Thibbun Nabawiy (Pengobatan Versi Nabi) yang disusun oleh Ibn Qayyim al-Jauziyyah dijelaskan manfaat siwak antara lain :
- membersihkan mulut,
- membersihkan gusi,
- mencegah pendarahan
- menguatkan penglihatan
- mencegah gigi berlubang
- menyehatkan pencernaan
- menjernihkan suara
- membantu pencernaan makanan
- memperlancar saluran nafas (bicara)
- menggiatkan bacaan
- menahan tidur
- meridhokan Allah Ta’ala
- dikagumi malaikat

Lalu Apa Manfaatnya bagi Ilmu Kedokteran ?


Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.

Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
- Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
- Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
- Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
- Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.

Sebuah penelitian terbaru tentang ‘Periodontal Treatment’ (Perawatan gigi secara periodik/berkala) dengan mengambil sample terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para ilmuwan dari King Abdul Aziz University, Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal treatement untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada studi yang dilakukan terhadap negara-negara lain, hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan siwak berhubungan sangat erat terhadap rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap ‘Periodontal Treatment’.

Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaanperusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan. Mari kita budayakan hidup sehat dengan bersiwak…!!!

Sudah ada penelitian tentang siwak pada gigi. Mineral yang terdapat di dalam siwak seperti Natrium Klorida, Kalium, Sodium Bikarbonat dan Kalsium Oksida juga berfungsi membersihkan gigi. Bau harum dan rasanya yang enak, timbul dari minyak alamiah berjumlah 1% dari seluruh komposisi. Selain itu di dalam siwak juga terdapat enzim yang mecegah penyakit gusi. Komposisi alamiah yang terdapat pada siwak, ditiru dengan menambahkan zat-zat seperti yang terdapat pada siwak, pada pasta gigi buatan. Penelitian lain menyebutkan bahwa siwak berasal dari pohon Salvadore Persica yang tumbuh di sekitar kota Mekah dan Timur Tengah, jarang mempunyai diameter lebih dari satu kaki. Siwak memiliki kandungan antara lain; trimetil amine, klorida, fluorida dan silika. Karena khasiatnya yang baik, bahan ini juga dibuat dalam bentuk serbuk dan digunakan dengan sikat gigi biasa

Sebuah majalah Jerman memuat tulisan ilmuwan yang bernama Rudat, direktur Institut Perkumanan Universitas Rostock. Dalam tulisannya itu ia berkata, "Setelah saya membaca tentang siwak yang biasa digunakan Bangsa Arab sebagai sikat gigi, sejak saat itu pula saya mulai melakukan pengkajian. Penelitian ilmiah modern mengukuhkan, bahwa siwak mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih yang membantu membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi dari kerapuhan, bekerja membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi mulut serta gigi dari berbagai penyakit. Sebagaimana telah terbukti bahwa siwak memiliki manfaat mencegah kanker."

(berbagai sumber/arnab)
Baca Sampe Akhir Yach ►►►

Rabu, Februari 25, 2009

Dibalik Sistem Pencernaan Manusia

Ketika seorang anak berhenti menyusu dan mulai menyantap makanan, di situ kita juga dapat melihat tanda-tanda yang menjelaskan kekuasaan dan keagungan Sang Pencipta di mana pada tahap ini Allah sudah menyiapkan segala sesuatu bagi manusia agar dapat bertahan dalam kehidupannya.


Pada tahap ini kita menemukan kalau dalam mulut manusia ada berbagai saluran yang menghubungkan ke hidung bagian dalam. Ada juga lubang pernafasan yang terletak di batang tenggorokan, ada lubang tekak (saluran yang menghubungkan antara rongga mulut ke kerongkongan) yang merupakan saluran pertama dalam pencernaan. Ilmu pengetahuan modern menyatakan bahwa jika ada debu, walaupun hanya sebutir, yang masuk ke mulut dan sampai di batang tenggorokan, maka debu itu sudah pasti akan keluar lagi.

Proses inilah yang menjadikan manusia kadang terbatuk-batuk karena ternyata fungsi batuk itu sendiri adalah untuk mengeluarkan debu tersebut. Sebab jika ada sebutir debu sekalipun yang dapat melewati tenggorokan dan menembus masuk ke dalam tubuh manusia, maka itu dapat menyebabkan kematian pada manusia tersebut. Lalu bagaimana makanan yang ditelan itu dapat masuk ke dalam lubang saluran pencernaan dan tidak masuk ke dalam lubang udara yang berada di tenggorokan padahal antara kedua lubang tersebut saling berdempetan (melekat)? Nah di sinilah uvula (bagian langit-langit mulut yang menonjol ke bawah) berfungsi. Uvula itu akan mendorong makanan ke atas ketika ditelan dan pada saat itu juga uvula tersebut menutup katup pangkal tenggorokan (epiglotis) yang merupakan saluran pernafasan sampai akhirnya makanan yang ditelan masuk ke saluran pencernaan. Ketika makanan sudah masuk, maka epiglotis akan terbuka kembali. Dalam proses ini tidak pernah terjadi kesalahan ada makanan yang sudah ditelan masuk ke dalam saluran pernafasan, bukan saluran pencernaan. jika kita dapat membayangkan berapa kali mulut manusia yang yang ada di dunia melakukan proses tersebut dalam setiap detiknya, bahkan setiap saat, dan berapa kali uvula tersebut dapat membuka dan menutup saluran pernafasan ketika ada makanan yang masuk ke saluran percernaan, maka kita akan percaya kalau Allah itu ada di setiap tempat dan di setiap waktu karena hanya Dia-lah yang mengatur proses semua ini tanpa adanya terjadi kesalahan sedikitpun. Dan kita juga akan mengatakan seperti yang diucapkan oleh salah seorang ilmuwan ketika menerangkan tentang proses masuknya makanan bahwa proses ini adalah saksi hidup yang membicarakan adanya Allah.

Ketika proses pencernaan telah sempurna, kemudian sari makanan yang sudah halus itu dialirkan dengan sangat mudahnya ke dalam seluruh bagian tubuh manusia menjadi energi. Proses ini merupakan tanda terbaik yang menunjukkan adanya Allah. Sebab bagaimana sirkulasi energi makanan dapat berjalan dengan lancar dan terbagi sesuai dengan kebutuhan setiap anggota tubuh kalau tidak ada Dzat yang mengendalikan? inilah bukti kalau Allah memang Mahakuasa untuk menciptakan dan mengatur segala sesuatunya di atas bumi ini.


Setiap bentuk makanan yang ditelan manusia, baik sifat makanan itu keras, cair dan lengket, pahit dan manis, ringan dan berat, pedas dan hangus, panas dan dingin serta baik makanan itu berupa daging dan sayuran, roti dan buah, berminyak dan berlemak, kacang-kacangan dan bawang, yang sudah dimasak maupun yang masih mentah, maka itu semua dapat dicerna dengan satu cara dan satu bahan cairan. Semua bahan yang komposisi dan kekentalannya berbeda-beda dapat diterima oleh tubuh manusia. Alat pencernaan manusia seperti menjadi laboratorium kimia yang mempunyai kemampuan paling hebat dan paling sempurna di mana ia dapat mengetahui setiap bentuk makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan sangat mudahnya lalu mengolahnya dengan memberi zat asam yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar yang ada di dalamnya dengan kadar yang tepat serta getah lambung yang mempunyai kemampuan tertentu untuk menghancurkan makanan tersebut. Jika volume zat asam yang dikeluarkan oleh kelenjar itu kurang sedikit saja, maka makanan itu tidak akan hancur. Begitu juga jika zat asam yang dikeluarkan terlalu banyak, maka tubuh manusia akan terbakar hancur. Di sinilah bukti adanya kekuasaan Allah yang Mahaagung.


Ketika makanan masuk ke dalam mulut, maka di situlah fase awal proses pencernaan dimulai. Makanan itu akan bercampur dengan air liur yang dikeluarkan oleh enam kelenjar yang ada di mulut yaitu dua kelenjar parotid (kelenjar yang ada di bagian tulang wajah), dua kelenjar yang terletak di bawah rahang bawah yang bentuknya kira-kira sebesar buah badam dan dua kelenjar yang berada di bawah lidah bagian depan dengan berat masing-masing empat gram. Air liur ini sendiri mengandung zat enzim yang berfungsi untuk menurunkan hawa panas jika makanan yang masuk ke mulut itu masih panas dan untuk menghilangkan rasa dingin jika makanan tersebut adalah makanan yang didinginkan. Air liur itu juga berfungsi sebagai bahan dasar untuk menyeimbangkan berbagai rasa pedas (supaya tidak terlalu pedas), mengurangi pengaruh makanan yang sudah hangus terhadap tubuh. Setelah itu, makanan tersebut meluncur ke tenggorokan lalu menuju ke perut yang mengeluarkan zat asam chlorida khusus untuk membantu mengentalkan makanan itu. Tingkat pengentalan tersebut dapat mencapai empat sampai lima ribu mililiter. Jika zat asam yang berfungsi untuk mengentalkan itu lebih banyak sedikit saja, maka zat tersebut akan membakar seluruh jaringan yang ada dalam perut. Kemudian makanan ini akan dibawa ke usus yang panjangnya bisa sampai sembilan meter. Di sini, zat asam dan getah lambung yang keluar itu semakin bertambah kuat dan banyak. Semua getah lambung yang dikeluarkan usus, air empedu, pankreas dan juga zat-zat lainnya ternyata sesuai dan tepat bagi semua macam bentuk makanan yang masuk ke situ.


Baru sekitar dua puluh tahun ini fungsi kelenjar rongga dapat diketahui manfaatnya. Ternyata kelenjar rongga ini seperti laboratorium kimia kecil yang memberikan segala komposisi zat kimia yang dibutuhkan oleh tubuh. Satu bagian saja dari jutaan kandungan zat kimia ini mempunyai kekuatan yang dapat berdampak jelek kepada tubuh manusia. Ini berarti fungsi kelenjar rongga itu sendiri adalah sebagai penyempurna dan penyeimbang antara getah lambung yang dikeluarkan oleh satu kelenjar dengan kelenjar lainnya. Sedangkan di sisi lain getah lambung yang dikeluarkan oleh kelenjar itu sendiri juga mempunyai susunan yang sangat rumit dan kompleks namun sekaligus menakjubkan, karena tidak ada yang dapat membuatnya kecuali yang Maha Pencipta. Namun sedikit saja terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam pengeluaran kelenjar tersebut dapat berdampak buruk pada tubuh manusia secara umum di mana jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka akan berakibat fatal yaitu berupa kematian dalam waktu yang tidak terlalu lama.


Begitu juga halnya dengan kelenjar yang terdapat di dasar otak dan dua kelenjar yang berada di atas ginjal yang tidak diketahui fungsinya kecuali akhir-akhir ini saja. Kelenjar-kelenjar tersebut ternyata berfungsi sebagai gudang penyimpanan yang bekerja dan bereaksi ketika dibutuhkan, sedangkan pada waktu-waktu biasa kelenjar tersebut tidak melakukan aktivitas (tidak bekerja). Fungsi dasar kelenjar ini adalah sebagai penyeimbang antara zat kimiawi dan zat biologi yang terdapat di dalam tubuh. Ketika manusia mulai merasa kedinginan, maka kelenjar tersebut juga akan mengeluarkan zat yang dapat menyempitkan aliran darah sehingga tekanan darah pun menjadi naik. Dengan cara seperti itu, tubuh manusia dapat mengatasi rasa dingin yang dialaminya yaitu dengan cara mendorong hawa panas dari dalam tubuh yang dihasilkan karena adanya tekanan darah yang naik.


Namun ketika seseorang dalam keadaan terluka parah, kelenjar-kelenjar ini juga akan bekerja sebaliknya, yaitu menurunkan tekanan darah dan membekukannya untuk menghentikan pendarahan yang terjadi. Hal ini juga terjadi ketika seseorang dalam keadaan emosi, tegang dan bingung.


Ilmu pengetahuan juga menyatakan bahwa usus kecil yang panjangnya mencapai enam setengah meter itu mempunyai dua gerakan yang berasal bukan dari keduanya (gerakan refleks) dan hal inilah juga yang menguatkan keberadaan adanya Tuhan. Gerakan pertama adalah gerakan pencampuran dan pengadukan yang terjadi terus-menerus. Gerakan ini berfungsi untuk mencampurkan makanan dengan segala getah lambung dan zat asam yang berada di usus sehingga pencernaan menjadi sempurna. Gerakan kedua adalah menempatkan makanan yang sudah dicerna pada tempat yang paling besar dan luas di dalam usus sehingga sampai menyentuh permukaannya, kemudian dari situ makanan yang sudah dicerna diserap oleh tubuh dengan sekuat tenaga. Setelah itu, barulah usus besar berfungsi di mana usus tersebut akan menyemprotkan zat-zat kepada ampas (endapan) bahan-bahan makanan yang sudah dicerna dan diproses di usus kecil sehingga yang keluar dari badan manusia nanti hanyalah bahan-bahan yang sudah tidak bermanfaat bagi tubuh (kotoran maanusia). Selain itu, usus ini juga mengeluarkan lendir-lendir yang berfungsi untuk memperlancar keluarnya kotoran tersebut dari dalam tubuh manusia.


Dalam tubuh manusia juga ada zat tambahan selain zat-zat kimia yang bermacam-macam dan sangat kompleks yaitu mikroba, kuman-kuman, basil dan bakteri. Jika hewan-hewan kecil (hewan biologi) ini berfungsi melebihi dari apa yang sudah ditetapkan atau kurang dari yang sudah ditentukan, maka semua itu dapat merusak tubuh manusia. Hewan-hewan ini juga mengeluarkan cairan dan merubah makanan yang sulit dicerna menjadi mudah, yang berbahaya menjadi bermanfaat dan merubah zat asam menjadi darah. Untuk mengetahui hakekat makhluk hidup ini, maka Anda dapat mengetahui kalau para ilmuwan telah memperkirakan jumlah makhluk hidup ini yang berada dalam perut sebanyak seratus ribu persatu centimeter kubik.


Para ahli kedokteran dan ahli ilmu biologi mengatakan bahwa tubuh manusia melakukan suatu pekerjaan yang menunjukkan dan membuktikan kalau dia diciptakan dengan penuh hikmah. Tubuh ini ada karena adanya suatu kekuatan serta sekaligus menafikan pendapat yang menyatakan kalau tubuh ini diciptakan secara kebetulan. Argumentasi yang mereka ajukan adalah adanya perubahan (penyimpangan) dalam kegiatan yang dilakukan oleh anggota tubuh dikarenakan terjadinya suatu kekurangan dalam fungsi anggota tubuh tersebut atau untuk menyempurnakan salah satu fungsi anggota tubuh yang mengalami kelemahan karena suatu hal. Suatu penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jika terjadi pembedahan pada salah satu ginjal manusia, maka ginjal lainnya akan membesar supaya memungkinkan bagi ginjal tersebut untuk menempati fungsi ginjal yang sedang dibedah tanpa membutuhkan campur tangan manusia untuk menggantikannya. Begitu juga halnya jika dilakukan pemotongan pada setengah kelenjar gondok yang ada, maka volume kelenjar gondok yang setengahnya lagi akan bertambah. Jika pusat hati mengalami suatu penyakit yang dapat mengurangi kemampuannya, maka hati tersebut akan menambah ketebalan dindingnya sedikit demi sedikit untuk menguatkan ototnya supaya dapat menolak segala yang menyakitkan. Dan kebanyakan yang terjadi adalah ketika hati sedang memperbaiki fungsinya, maka ukuran volumenya akan membesar sampai empat kali lipat. Salah seorang ilmuwan mengomentari hal ini dengan mengatakan: "hati melakukan hal seperti itu karena memang dia harus melakukannya." Dalam hal ini Doktor Richard Cabt dan Russel Ric berkata dalam karangan mereka bahwa anggota tubuh manusia mempunyai kekuatan tersembunyi yang akan keluar ketika dibutuhkan. Seseorang yang terkena TBC paru-paru akan menemukan banyak sekali jaringan-jaringan dalam paru-parunya yang melebihi kebutuhannya di mana paru-paru tersebut dapat bersandar ke jaringan tersebut untuk memperpanjang kehidupannya. Ini terjadi pada doktor Theodore yang selama empat puluh tahun mengasingkan diri dalam pekerjaannya yang melelahkan hanya dengan satu paru-paru. Penelitian juga menunjukkan kalau tubuh itu sendiri mempunyai bagian-bagian (anggota-anggota) tubuh cadangan yang mungkin dapat diabaikan fungsinya ketika anggota tubuh tersebut mengalami suatu penyakit. Terkadang ada usus yang dipotong sepanjang satu meter, namun ternyata tubuh sendiri tidak merasa kalau sebagian anggotanya ada yang hilang. Begitu juga mungkin dapat terjadi pengamputasian pada beberapa bagian anggota tubuh manusia tanpa berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri. Dalam hal ini, yang paling mengherankan adalah apa yang dikatakan Aron Smith dalam konferensi internasional para psikolog yang diadakan di Moskow pada awal bulan Agustus tahun 1966 tentang adanya seorang laki-laki dari Amerika yang kehilangan sebagian otaknya dikarenakan operasi, namun dia tetap masih bisa berjalan, berbicara, menyanyi, bahkan dia masih bisa melakukan kegiatan berhitung seperti sebelum dia dioperasi.


Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk menyusun dan membentuk susunan struktur tubuh yang sesuai untuk menghadapi masa-masa sulit. Seperti ketika seorang perempuan yang sudah datang waktunya untuk melahirkan, maka akan mengalir cairan-cairan dari berbagai anggota tubuh ke jaringan vagina supaya jaringan vagina tersebut menjadi lunak dan elastis sehingga sang janin dapat keluar dengan mudah. Lalu dari mana cairan-cairan tersebut? Darah-darah apa yang keluar sebelum cairan itu? Apakah hal ini terjadi secara kebetulan? Ini adalah kemampuan alami yang muncul dari dalam diri manusia yang ditentukan oleh Tuhan.
Baca Sampe Akhir Yach ►►►

Bagaimana pandangan Islâm tentang Kloning ?

Ikhwâfillâh...

Adapun hukum kloning manusia, meskipun hal ini belum terjadi, tetapi para pakar mengatakan bahwa keberhasilan kloning sesungguhnya merupakan pendahuluan bagi keberhasilan kloning manusia.

Kloning manusia dapat berlangsung dengan adanya laki-laki dan perempuan dalam prosesnya. Kloning manusia dapat pula berlangsung di antara perempuan saja, tanpa memerlukan kehadiran laki-laki. Proses ini dilaksanakan dengan mengambil sel dari tubuh seorang perempuan. Kemudian inti selnya diambil dan digabungkan dengan sel telur perempuan yang telah dibuang inti selnya.

Kloning yang dilakukan pada laki-laki atau perempuan baik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas keturunan dengan menghasilkan keturunan yang lebih cerdas, lebih kuat, lebih sehat dan lebih rupawan, maupun yang bertujuan untuk memperbanyak keturunan guna meningkat jumlah penduduk suatu bangsa atau negara itu lebih kuat seandainya benar terwujud, maka sungguh akan menjadi bencana dan biang kerusakan bagi dunia. Menurut Syarî’at Islâm dengan pandanganan istinbath (hukum) bahwa kloning ini haram dan tidak boleh dilakukan.


Dalil-dalil yang mengharamkan kloning adalah sebagai berikut:
1. Anak-anak produk proses kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami. Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunatullah untuk menghasilkan anak-anak dan keturunan.

Allâh SWT berfirman :

“dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani, apabila dipancarkan.” (QS An-Najm (53):45-46)

"Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya.” (QS Al-Qiyâmah (75):37-38)

2. Anak-anak produk kloning dari perempuan saja (tanpa adanya laki-laki), tidak akan mempunyai ayah. Dan anak produk kloning tersebut jika dihasilkan dari proses pemindahan sel telur –yang telah digabungkan dengan inti sel tubuh- ke dalam rahim perempuan yang bukan pemilik sel telur-, tidak pula akan mempunyai ibu. Sebab rahim perempuan yang menjadi tempat pemindahan sel telur tersebut hanya menjadi penampung, tidak lebih. Ini merupakan tindakan menyia-nyiakan manusia, sebab dalam kondisi ini tidak terdapat ibu dan ayah. Hal ini bertentangan dengan firman Allâh SWT :

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan.” (QS Al-Hujurat (49):13)

Juga bertentangan dengan firman Allâh SWT :

“Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka.” (QS Al-Ahdzab (33):5)

3. Kloning manusia akan menghilangkan nasab (garis keturunan). Padahal Islam telah mewajibkan pemeliharaan nasab. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., yang mengatakan bahwa Rasulullâh SAW telah bersabda :

”Siapa saja yang menghubungkan nasab kepada orang yang bukan ayahnya, atau (seorang budak) bertuan (loyal/taat) kepada selain tuannya, maka dia akan mendapat laknat dari Allah para malaikat dan seluruh manusia.” (HR Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Abu Utsman An-Nahri Radhiyallâhu 'Anhum berkata :

”Aku mendengar Sa’ad dan Abu Bakrah masing-masing berkata, ”Kedua telingaku telah mendengar dan hatiku telah menghayati sabda Muhammad Saw, ”Siapa saja yang mengaku-ngaku (sebagai anak) kepada orang yang bukan bapaknya, padahal dia tahu bahwa orang itu bukan bapaknya, maka surga baginya haram.” (HR Ibnu Majah)

Kloning yang bertujuan memproduksi manusia-manusia yang unggul dalam hal kecerdasan, kekuatan fisik, kesehatan, kerupawanan jelas mengharuskan seleksi terhadap para laki-laki dan perempuan yang mempunyai sifat-sifat unggul tersebut, tanpa mempertimbangkan apakah mereka suami-isteri atau bukan, sudah menikah atau belum. Dengan demikian sel-sel tubuh akan diambil dari laki-laki dan perempuan yang mempunyai sifat-sifat yang diinginkan, dan sel-sel telur juga akan diambil dari perempuan-perempuan terpilih serta diletakkan pada rahim perempuan terpilih pula, yang mempunyai sifat-sifat keunggulan. Semua ini akan mengakibatkan hilangnya nasab dan bercampur aduknya nasab.

4. Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyak hukum-hukum syara’, seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiban antara bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan ’ashabah dan lain-lain. (arnab) (dikutip dari buku Beberapa Problem Kontemporer Dalam Pandangan Islam karya Abdul Qadim Zallum, cet. Pertama Juni 1998 M).

Wallâhu a'lam bi sh-Shawwâb.
Baca Sampe Akhir Yach ►►►