Kamis, Februari 26, 2009

Gunakan Siwak sebagai Pencegah Penyakit.

Ikhwâfillâh…

Bersiwak merupakan salah satu yang dicontohkan oleh Rasulullâh SAW, bahkan dianjurkan setiap kali berwudhu’, ketika akan masuk rumah, sebelum tidur dan sesudah bangun tidur. Alasan mengapa siwak ini dianjurkan, yaitu untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang ada pada gigi. Bila sisa-sisa makanan itu tidak segera diberihkan, maka akan menyebabkan fermentasi (peragian) pada gigi dan akan membentuk pyorrhea (radang gusi), caries pada gusi, serta menimbulkan bau tak sedap pada mulut sebagai akibat dari pembusukan yang dilakukan kuman.

Banyak hadits-hadits yang menganjurkan untuk bersiwak, dari Abu Hurairâh Radhiyallâhu ‘Anha bahwa Rasulullâh SAW bersabda, “Sekiranya aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali akan melaksanakan shalat.” (HR. Bukharî dan Muslîm)

Dari Mu’adz Radhiyallâhu ‘Anha bahwa Rasulullâh SAW bersabda, “Sebaik-baik siwak adalah yang terbuat dari pohon zaitun, yakni pohon yang diberkahi, dapat mengharumkan mulut, dan dapat menghilangkan lubang pada gusi. Ia adalah siwakku dan siwak para nabi sebelumku.” (HR. Thabrani)

Dari ‘Ammar bin Yasir Radhiyallâhu ‘Anha bahwa Rasulullâh SAW bersabda, “Termasuk dalam kategori fithrah (kesucian) adalah berkumur, istinsyaq (menghirup air ke hidup, lalu mengeluarkannya lagi), memendekkan kumis, bersiwak, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan dan berkhitan.” (HR. Ahmad)

Dan yang diriwayatkan oleh As-Suyuthi dalam kitabnya Al-Jâmi’ Ash-Shaghîr, dari Anas Radhiyallâhu ‘Anhum bahwa Rasulullâh SAW bersabda, “Hendaklah kalian bersiwak sebab baik-baik perkara adalah bersiwak. Bersiwak dapat menghilangkan lubang pada gigi, membersihkan lender, memperjelas penglihatan, menguatkan gusi, menghilangkan bau mulut, memperbaiki perut besar, mempertinggi derajat di surga, dipuji oleh para malaikat, diridhai Tuhan, dibenci syaithân.”

Ikhwâfillâh....

Begitu tauladannya pribadi Rasulullâh dalam mengajarkan kesehatan kepada umatnya. Begitu banyak dari ahli fiqih yang ingin mengikuti teladannya pribadi Rasulullâh SAW, terutama kaitannya dengan keutaman bersiwak ini. Ibn Qayyim al-Jauziyyah berkata : “Bersiwak memiliki sepuluh faidah, yaitu: mendatangkan ridha Allâh, membersihkan mulut, menjadikan para malaikat senang, mengharumkan aroma mulut, membersihkan gigi, menguatkan gusi, menguatkan lambung , menghilangkan lendir, menambah kefasihan dan menjadikan wajah bercahaya.”

Menurut kedokteran modern, bahwa bersiwak itu dapat mencegah penyakit dan memberikan kekebalan tubuh pada seseorang dari berbagai penyakit. Sebagaimana yang dinukilkan oleh kedokteran Islâm seorang ahli farmasi dan kimia, Shalâhuddin Al-Hanafiy dalam kitabnya yang berjudul “As-Siwak”.

Kitab tersebut membahas banyak hal tentang pentingnya bersiwak. Gigi yang tidak dibersihkan akan menyebabkan penyakit caries pada gigi dan membentuk lapisan berwarna kuning yang memadat di permukaan gigi, dan akan menyebabkan : radang mulut dan gusi, radang mulut berborok (ulcerous), radang mulut sariawan, radang amandel (tonsilitis) dan tekak (hulu tenggorokan). Semua itu akan menyebabkan seseorang menderita berbagai penyakit : radang lambung bernanah, radang paru-paru, sakit di wajah dan radang retina mata sebagai akibat dari gigi keropos.

Itulah sekilas tentang penemuan para dokter kontemporer saat ini yang berkaitan dengan penyakit gigi. Akibat tidak bersiwak (menyikat gigi).

Wallâhu A’lam bi sh-Shawâb.

0 komentar:

Posting Komentar

Berbagi ilmu dengan yang lain akan lebih bermanfaat.