Kamis, Februari 26, 2009

Dibalik Sarang Laba-Laba

Kata Ankabut dalam ayat Al Qur'an terdapat dalam satu ayat, yakni pada surah Al Ankabut :41. meskipun demikian, Allah menjadikan jenis binatang ini sebagai nama sebuah surah dalam Al quran, yakni Al Ankabut. Sebagai mana disebutkan di dalam al quran tersebut yang artinya sebagai berikut :

“ Perumpamaan mereka yang mengambil pelindung selain Allah, seperti laba-laba yang membuat rumah tapi sungguh, rumah yang paling rapuh ialah rumah laba-laba kalau mereka tahu.” (QS AL-ANKABUT : 41)

Ankabut artinya laba-laba, sejenis serangga berkaki delapan yang bisa menjalin jaring dari benang sejenis sutera yang dihasilkan dari perutnya yang berfungsi sebagai rumah dan perangkap mangsa. Ia memiliki keistimewaan, baik dari segi jenis, kehidupan, makan, tempat tinggal maupun rumah buatannya.

Dalam ayat ini Allah memberikan tamtsil untuk mendorong manusia agar memperhatikan dan memahami kehidupan serta cara kerja salah satu binatang ciptaan Allah, yakni laba-laba. Manusia mengqmbil pemimpin dan pelindung selain Allah, seperti sarang laba-laba yang mudah rusak. Sedangkan rumah tempat tinggal dan bangunan yang paling lemah adalah sarang laba-laba.

Abi Hurairah meriwayatkan dari Anas, bahwa Nabi Muhammad Shallallâhu 'Alayhi wa Sallâm bersabda yang artinya sebagai berikut :

“Binatang yang paling rakus adalah lalat, sedangkan binatang yang paling hemat adalah laba-laba.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Petunjuk Al-Qur'an dan hadits Rasulullâh tersebut menegaskan bahwa ada manusia yang memuja dan menyembah serta meminta pertolongan kepada selain Allâh Yang Maha Kuasa. Bangunan tempat tinggal yang lemah adalah bangunan rumah laba-laba.

Laba-laba adalah salah satu binatang yang sangat hemat, teliti, kreatif, dan sensitif. Dalam satu riwayat, ketika Nabi dikejar oleh kaum Qurasy, Nabi Muhammad bersama Abu Bakar memasuki gua sur. Atas kehendak Allah di bawah pintu gua sepasang burung merpati membuat sarang dan bertelur di dalamnya. Demikian juga laba-laba, dia membuat jaring di pintu masuk gua sebagai tempat tinggalnya. Kaum Quraisy yang baru datang, berfikir tidak mungkin Nabi Muhammad masuk ke dalamnya. Jika masuk maka telur burung akan pecah terinjak dan induknya akan terbang dan jaring laba-laba pasti terkoyak. Maka selamatlah Nabi Muhammad beserta Abu Bakar atas kehendak Allah melalui perantaraan burung merpati dan laba-laba

Setiap orang telah menjumpai makhluk mungil yang disebut laba-laba berkali-kali dalam hidupnya, baik di rumah, di pedesaan, atau di kebun. Tapi, makhluk kecil ini hanya menarik perhatian serius segelintir orang saja, padahal ia adalah salah satu wujud kesempurnaan ciptaan Allah. Kita perlu mengamati laba-laba ini sedikit lebih dekat untuk melihat kesempurnaan ini.

Benang yang Lebih Kuat dari Baja.

Yang pertama kali terlintas dalam benak seseorang ketika berpikir tentang laba-laba adalah jaringnya. Ia merupakan keajaiban desain yang memiliki rancangan tersendiri, beserta perhitungan teknik yang menyertainya. Jika kita memperbesar laba-laba menjadi seukuran manusia, jaring yang dianyamnya akan memiliki tinggi sekitar seratus lima puluh meter. Ini sama tingginya dengan gedung pencakar langit berlantai lima puluh.

Andaikan laba-laba sedemikian besar sehingga mampu membuat jaring dengan lebar lima puluh meter, maka jaring ini akan mampu menghentikan pesawat jumbo jet. Jika demikian, bagaimana laba-laba mampu membuat jaring dengan sifat ini? Agar dapat melakukan hal ini, ia pertama kali harus menggambar rancangannya, persis seperti seorang arsitek. Sebab, struktur arsitektural dengan ukuran dan kekuatan seperti ini, mustahil dilakukan tanpa sebuah perancangan. Setelah rancangan dipersiapkan, laba-laba perlu menghitung seberapa besar beban-beban yang akan menempati posisi-posisi tertentu pada jaring, persis layaknya insinyur konstruksi. Jika tidak, jaring ini pasti akan runtuh.

Jika seseorang mengamati bagaimana laba-laba membangun jaringnya, akan ia temukan sebuah keajaiban yang nyata. Pertama-tama, laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara, lalu aliran udara ini membawanya ke tempat tertentu di mana ia menempel. Lalu pekerjaan konstruksi dimulai. Perlu satu jam atau lebih untuk menganyam sebuah jaring.

Mulanya, laba-laba menarik benang jenis kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar guna mempersiapkan kerangka jaringnya. Ia lalu menggunakan benang jenis kendor dan lengket untuk membuat lingkaran dari arah luar ke dalam. Dan kini perangkap itu telah siap.

Benang yang digunakan laba-laba sama ajaibnya dengan jaring itu sendiri. Benang laba-laba lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama. Ia memiliki gaya tegang seratus lima puluh ribu kilogram per meter persegi. Jika seutas tali berdiameter tiga puluh sentimeter terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan berat seratus lima puluh mobil.

Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat bahan yang dinamakan Kevlar, yakni bahan pembuatan jaket anti peluru. Peluru berkecepatan seratus lima puluh meter per detik dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya, kecuali barang yang terbuat dari Kevlar. Tetapi, benang laba-laba sepuluh kali lebih kuat daripada kevlar. Benang ini juga lebih tipis dari rambut manusia, lebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat dari baja, dan ia diakui sebagai bahan terkuat di dunia.

Baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi manusia yang diproduksi dengan sarana industri berat, menggunakan besi, dan dalam tungku bertemperatur ribuan derajat. Ia didesain khusus agar berdaya tahan tinggi, dan digunakan pada konstruksi lebar, bangunan tinggi, dan jembatan. Laba-laba menghasilkan material yang lima kali lebih kuat dari baja, padahal ia tak memiliki tungku pembakaran dan teknologi apapun. Ia adalah makhluk mungil yang tak mampu berpikir. Sungguh suatu keajaiban bahwa makhluk kecil ini mampu menghasilkan benang yang lebih kokoh dari baja, dan menggunakannya untuk membuat bangunan dengan cara yang sama seperti para arsitek dan insinyur.

0 komentar:

Posting Komentar

Berbagi ilmu dengan yang lain akan lebih bermanfaat.